Saturday, November 25, 2006

KeRetA BaYi

Beberapa hari lalu saya, Kelvin (anak saya yang berusia 5 bulan) dan Padmi (pasukan belakang yang saya angkat sebagai pengasuh Kelvin) pergi ke giant-depok, yang notabene dekat dengan rumah saya. sesampai saya di toko tersebut, saya langsung mencari trolley yang khusus untuk bayi yang bentuknya seperti car seat. Memang sudah menjadi tujuan saya bahwa Kelvin harus seminimum mungkin digendong, untuk menghindari jadi anak yang maunya digendong terus. Cari-cari ehhhh ternyata kosong, saya tanya ke security, dan dijawab habis bu. ditunggu aja dulu siapa tahu ada yang sudah selesai berbelanja. ok terimakasih pak. tunggu-tunggu sampai kurang lebih 10 menit belum ada juga, jadi saya memutuskan yach.. sudahlah emang belanja kali ini Kelvin mesti digendong (biasanya gantian setiap 15 menit sekali antara saya dan padmi). Pas belanja saya ketemu 2-4 xvkereta bayi (wah enak ya gak perlu capek2 gendong batin saya), dan yang selanjutnya banyak sekali saya temukan pengguna kereta bayi, tapi dipakainya bukan untuk bayi melainkan anak2 yang umurnya antara 2-5 tahun dan umumnya tidur. wah.. wah... saya mulai bingung sama orangtuanya. mereka ngerti gak ya, kalau itu diperuntukan untuk bayi, yang belum bisa jalan, duduknya belum bisa. ngerti gak ya orangtuanya kalau trolley bayi itu punya ukuran tertentu yang kalau dipakai untuk anak yang sudah besar akan dapat membahayakan si anak tersebut. gimana kalo anak yang ada di atas kereta bayi tersebut jatuh karena tidak kuat menahan beban atau jatuh karena anak tsb banyak gerak karena strap yang ada ukurannya gak muat. nah kalo sudah begitu siapa yang disalahkan??????? orangtuakah..? atau petugasnya ...?

gak bisa bicara

gila, edan, sinting, gokil
seorang ibu membunuh, membakar dan memakan bayinya yang baru saja dilahirkan
tapi karena yang melakukan itu seorang ibu yang sendiri, gelandangan dan menderita gangguan jiwa, gue sih maklum.
tapi yang gue gak bisa maklum, itu loooh..... orang2 yang disekitarnya.
gak nyadar apa kalo ada seorang perempuan disekitar mereka yang sedang hamil!!!!
katanya sih tahu.
nah kalo tahu kenapa cuek.
katanya gak berani krn perempuan yang tinggal sendiri dirumah kosong itu gila.
nah... apalagi tahu kalo perempuan itu gila.
justru karena itu bantu dong. kalau gak berani nolong langsung kan bisa lapor ke yang berwenang. itu kan berarti juga nolong.
jangan setelah kejadian malah menghujat dan kasih julukan yang aneh2 sama itu ibu. kasihan kan.
dia kan hanya seorang ibu yang sendiri, gelandangan dan menderita gangguan jiwa. namanya juga orang gila, pasti kan gak tahu harus berbuat apa pada saat dia melahirkan.
jadi yang gila, edan, sinting, gokil itu menurut gue yaaaaaaa orang2 yang disekitarnya.
gue gak bisa bicara. tapi untung ada blog ini. paling gak bisa nulis.